PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN
Kelompok : 3
dan 4 Tempat Praktik : Ruang Diponegoro
Departemen : Manajemen Tgl.
Pengkajian : 22
April 2015
A. Identitas Klien
Nama :
Tn.S
Usia :
58 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Dsn.Ngajum Rt.01/Rw.04 Kec.Ngajum
Status Perkawinan : Kawin
Agama :
Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Reg :
373545
Tanggal MRS : 11 April 2015
Tanggal pengkajian : 22 April 2015
Sumber informasi : Klien, status klien, dan keluarga
Diagnosa
medis : Cellulitis
+ DM tipe 2
B. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Saat MRS : Bengkak pada kiri
Keluhan Pengkajian : Nyeri
P : Nyeri saat kaki bergerak
Q : Nyeri tajam seperti ditusuk – tusuk
R : Di kaki kanan
S : Skala 7 dari 10
T : Nyeri Hilang Timbul
C. Riwayat
Kesehatan Saat Ini
Pasien mengatakan rujukan dari Puskesmas Ngajum, dengan keluhan bengkak
kaki kanan karena terbentur, pasien masuk di IGD RSUD Kanjuruhan tgl 11 April
2015 jam 08.52 WIB. Setelah mendapat perawatan di IGD pasien dipindah ke ruang
Brawijaya 2, lalu pasien dipindah ke Diponegoro lalu karena keadaan umum pasien
memburuk pasien dipindah ke ICU tgl 19 April 2015 jam 21.30 WIB. Setelah
keadaan pasien membaik pasien dipindah ke Diponegoro ISO 2 tgl 22 April 2015
jam 10.00 WIB.
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien mengatakan pernah menderita batuk, pilek
biasa.
2. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis maupun akut. Karena keluarga tidak perna periksa ke pelayanan
kesehatan, keluarga pasien hanya sakit seperti batuk, pilek saja.
3. Kebiasaan:
( + ) Merokok ( - ) Alkohol
( + ) Kopi
E. Pola
aktivitas
No
|
Pola
Aktivitas
|
Di
Rumah
|
Di
Rumah Sakit
|
1
|
Pola
Nutrisi
|
Ø Pasien makan 3 kali sehari dengan menu nasi,
sayur mayur, habis dalam satu porsi.
Ø Pasien minum ± 8 gelas sehari
|
Ø Pasien hanya makan 3 sendok makan porsi yang
telah disediakan rumah sakit dengan diet DM 2
Ø Pasien minum ± 6 gelas sedang (gelas aqua )sehari
dan mendapatkan terapi cairan Nacl
|
2
|
Pola
Eliminasi
|
Ø Pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi
lembek, warna kuning
Ø Pasien BAK ± 4 kali sehari dengan warna kuning
jernih
|
Ø Pasien BAB 1 x/ hari
Ø Pasien BAK dengan menggunakan kateter produksi
urine 300cc/7 jam
|
3
|
Pola
ADL
|
Pasien mandi 2 kali sehari dengan menggunakan
sabun, gosok gigi dan ganti baju.
|
Pasien hanya diseka oleh keluarga
|
4
|
Pola
Istirahat Tidur
|
Pasien tidur malam ± 8 jam perhari dengan
kondisi lelap, dan pasien tidak pernah tidur siang
|
Pasien tidurnya terganggu karena menahan rasa
sakit pada luka dikakinya
|
5
|
Pola
aktivitas
|
Pasien melakukan aktivitas seperti biasa
misalnya pergi berkebun
|
Pasien hanya bed rest di tempat tidur
|
F.
Data Psikologis dan Spiritual
1. Psikologis: ( ) t.a.k
(√)
gelisah, pasien mengatakan belum memahami dengan jelas
tentang
Penyakitnya, bertanya-tanya tentang penyakitnya
(√)
takut
( )
sedih
( ) rendah diri
( ) hiperaktif
( ) acuh tak acuh
( ) marah
( ) mudah tersinggung
2. Sosiologis: ( ) t.a.k
( ) menarik diri
(√)
komunikasi
3. Spiritual : ( ) t.a.k
(√)
perlu dibantu dalam beribadah
( )
lain-lain
G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : lemah
·
Kesadaran : Compos Mentis, GCS: 4 5 6
·
Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : 130/80 mmHg - Suhu : 36,6oC
-
Nadi : 80 x/menit - RR : 18x/menit
2.
Kepala
:
Bentuk
lonjong
dan simetris. Rambut berwarna hitam dan beruban, distribusi normal, tidak ada deformitas, grimace (+)
3.
Mata
:
Bentuknya
simetris, pupil bereaksi terhadap cahaya dan isokor, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada tanda peradangan, fungsi penglihatan baik,
tidak ada racoon eyes.
4.
Hidung
:
Bentuk
simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri/nyeri tekan, tidak ada
perdarahan. Tidak ada pernafasan cuping hidung, memakai oksigen
nasal canul 2lpm.
5.
Mulut
& Tenggorokan :
Warna bibir pucat, bentuk
simetris, dan mukosa bibir
kering, kandidiasis (-), nyeri telan (-)
6.
Telinga
:
Bentuk simetris, tidak ada tanda perdarahan,
dan fungsi
pendengaran baik, tidak terdapat serumen.
7.
Leher
:
Tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid dan vena jugularis. trakhea simetris.
8.
Dada
:
·
Paru
-
Inspeksi :
Pergerakan dinding dada simetris, irama napas reguler,sesak, tidak terdapat
penggunaan otot bantu nafas.
-
Palpasi :
Vocal premitus teraba pada semua lapang paru
-
Perkusi : Sonor pada semua lapang paru
-
Auskultasi:
Suara napas vesiculer, Wh ,
Rh
·
Jantung
-
Inspeksi :
Ictus cordis tidak tampak
-
Palpasi :
Ictus cordis teraba pada ICS 5 MCL sinistra selebar 2 cm
-
Perkusi :
Terdengar pekak/Dullness
Kanan atas : ICS 2 linea parasternalis dekstra
Kiri atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra
Kanan bawah : ICS 4 linea parasternalis dekstra
Kiri bawah : ICS 5 linea parasternalis sinistra
-
Auskultasi: BJ 1, BJ 2 tunggal, tidak
terdengar murmur maupun gallop
BJ 1 terdengar di ICS 2 mid
clavicula line
BJ 2 terdengar di ICS 5 mid axila
line
9. Payudara
& Ketiak
Areola simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada luka.
10. Punggung
dan tulang belakang
Tidak ada luka, bentuk
tulang belakang normal.
11.
Abdomen
:
Tidak terdapat distensi abdomen, tidak terdapat nyeri tekan
pada ke empat kuadran,
bising usus 8x/menit,
perkusi
terdengar tymphani.
12.
Genetalia
:
Tidak terdapat massa dan nyeri tekan.
13.
5 5
5 5
|
Tidak
terdapat parese, kejang, dan tremor. Akral teraba hangat. Kekuatan otot
Kondisi
luka : luka pada kaki sebelah kanan dengan warna dasar kemerahan dan terdapat
sedikit eskar, dan pus.
14.
Kulit
& kuku :
Warna kulit normal sawo matang, suhu 36,6oC,
akral hangat, warna kuku
merah muda, bentuk kuku normal, dan CRT 2 detik, tidak terdapat ruam.
H. Hasil Pemeriksaan
Penunjang
Hasil pemeriksaan
laboratorium Tgl
7 April 2015
Jenis
Pemeriksaan
|
Hasil
Pemeriksaan
|
Nilai
Rujukan
|
Hematologi
|
|
|
Hemoglobin
|
10,6
|
13,4 - 17,7
|
Hematokrit
|
30, 1
|
38 – 42
|
Eritroisit
|
3,31
|
4,5 – 6,5
|
Leukosit
|
14.580
|
4000 – 11000
|
Trombosit
|
329.000
|
150000 - 450000
|
Kimia Klinik
|
|
|
GDS
|
36
|
|
SGOT
|
30
|
|
SGPT
|
15
|
|
Ureum
|
59
|
|
Kreatinin
|
1,13
|
|
Elektrolit
|
|
|
Natrium
|
127
|
136 – 145
|
Kalium
|
3,9
|
3,5 – 5,1
|
Chlorida
|
96
|
97 - 107
|
Tgl, 21
April 2015
Jenis
Pemeriksaan
|
Hasil
Pemeriksaan
|
Nilai
Rujukan
|
Kimia klinik
|
|
|
Albumin
|
2,53
|
3,5 – 5,2
|
I. Terapi
Metronidazole 3×500
mg ceftazidine
3×1 gr
Ranitidine 3×50
mg
Ketorolac 3×20
mg
ANALISA DATA
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah Keperawatan
|
1.
|
DS : pasien mengatakan sesak nafas
DO
:
- Tanda-tanda
vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Nadi : 80 x/menit
·
RR : 25 x/menit
- Memakai oksigen nasal canul 2 lpm
- Retraksi dinding dada simetris
- Cianosis (-)
|
Selulitis
bakteri masuk dalam saluran nafas
penyempitan
bronkus
hiperventilasi
Pola nafas tidak
efektif
|
Pola nafas tidak
efektif
|
2
|
DS : pasien mengatakan kaki kirinya bengkak
DO :
-Tanda-tanda vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Suhu : 37,1oC
-Loukosit: 14580 cell/cmm
-kaki kiri bengkak
-kaki kanan terdapat luka gangren
|
port de entri
peningkatan paparan bakteri patogen
bakteri masuk kedalam lapisan subkutan
bengkak pada kaki kiri
resiko terjadi penyebaran infeksi
|
Resiko terjadi
penyebaran Infeksi
|
3
|
DS :
Pasien mengatakan terdapat luka pada kaki sebelah kanan
DO :
Kondisi
luka : luka pada kaki sebelah kanan dengan warna dasar kemerahan dan terdapat
sedikit eskar, dan pus
|
port de entri
peningkatan paparan bakteri patogen
bakteri masuk kedalam lapisan subkutan
bengkak pada kaki kiri
Luka pada kaki
Kerusakan
integritas kulit
|
Kerusakan
integritas kulit
|
4
|
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanannya.
P :Nyeri
saat kaki bergerak
Q :Nyeri tajam seperti ditusuk – tusuk
R :Di
kaki kanan
S :Skala
7 dari 10
T :Nyeri
Hilang Timbul
DO :
-Wajah grimace (+)
-Tanda-tanda vital
·
Suhu : 37,1oC
·
Nadi : 80 x/menit
-Loukosit: 14580 cell/cmm
-kaki kiri bengkak
-kaki kanan terdapat luka gangren
|
bakteri masuk
terjadi proses inflamasi
Bengkak pada kaki
pelepasan mediator nyeri
gangguan rasa nyaman: nyeri
|
Gangguan rasa nyaman: Nyeri
|
5
|
S :
Pasien mengatakan lukanya tidak kunjung sembuh
O :
- Pasien bertanya
tentang penyakit yang di alami
- Pasien bertanya
tentang prosedur pengobatan
|
bengkak pada kaki kiri
Luka pada kaki
Riwayat
Diabetes
Luka tidak kunjung sembuh
Kurang pengetahuan tentang penyakit
Ansietas
|
Ansietas
|
DAFTAR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(BERDASARKAN
PRIORITAS)
Ruang : Diponegoro
Nama
Pasien : Tn.S
Diagnosa : Cellulitis
No.Dx
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tanggal Teratasi
|
Tanda Tangan
|
1
|
Pola nafas tidak
efektif b.d hiperventilasi
|
|
|
2
|
Resiko terjadi
penyebaran Infeksi b.d peningkatan paparan bakteri patogen
|
|
|
3
|
Kerusakan integritas
kulit b.d luka pada kaki
|
|
|
4
|
Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d proses inflamasi
|
|
|
5
|
Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang penyakit
|
|
|
STIKES KEPANJEN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama
Pasien : Tn.M Tanggal : 21 April 2015
No.Reg : 373317 Dx Medis : Celulitis
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
1
|
Pola
nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
|
NOC:
-
Respiratory status: ventilation
-
Respiratory status: Airway patency
-
Vital sign status
Kriteria
evaluasi
-
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis dan dispneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips).
-
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa
tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
-
Tanda tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah,
nadi, pernafasan)
|
NIC:
Airway
management
-
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift
atau jaw trusht bila perlu
-
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
-
Idektifikasi
pasien perlunya pemasangan jalan nafas buatan
-
Pasang
orofaringeal tube bila perlu
-
Lakukan
fisioterapi dada bila perlu
-
Keluarkan
sekret dengan batuk atau suction
-
Auskultasi
suara nafas dan catat adanya suara nafas tambahan
-
Lakukan
suction pada mayo
-
Berikan
bronkodilator bila perlu
-
Berikan
pelembab udara kasa basah NaCl lembab
-
Atur intake
untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
-
Monitor
respirasi dan status O2
Oxigen Terapi
-
Bersihkan
mulut, hidung, dan sekret trakea
-
Pertahankan
jalan nafas yang paten
-
Atur
peralatan oksigenasi
-
Pertahankan
posisi pasien
-
Observasi
adanya tanda tanda hipoventilasi
-
Monitor
adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
Vital sign Monitoring
-
Monitor TD,
N, T, dan RR
-
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah
-
Monitor
vital sign saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
-
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan
-
Monitor TD,
N, RR selama dan setelah aktifitas
-
Monitor
kualitas dari nadi
-
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan
-
Monitor
suara paru
-
Monitor
pola pernafasan abnormal
-
Monitor
suhu, warna, dan kelembaban kulit
-
Monitor
nadi perifer
|
2
|
Resiko
terjadi penyebaran Infeksi b.d peningkatan paparan bakteri patogen
|
NOC
- Immune
status
- Knowledge:
infection control
- Risk
control
KH:
- Klien
bebas dari tanda & gejala infeksi
- Mendeskripsikan
proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaanya
- Menunjukkan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
- Jumlah
leukosit dbn
- Menunjukkan
perilaku hidup sehat
|
NIC
Kontrol infeksi
- Bersihkan
lingkungan setelah dipakai pasien lain
- Pertahankan
teknik isolasi
- Batasi
pengunjung bila perlu
- Instruksikanpada
pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung & setelah berkunjung
- Gunakan
sabun anti mikrobia untuk cuci tangan
- Cuci
tangan setiap sebelum & sesudah tindakan kep.
- Gunakan
baju,sarung tangan sebagai pelindung
- Pertahankan
ling. Aseptik selama pemasangan alat
- Ganti
letak IV perifer& line sentral& dressing sesuai petunjuk umum
- Gunakan
kateter intermitten untuk menurunkan retensi kandung kencing
- Tingkatkan
intake nutrisi
- Berikan
terapi antibiotik
Proteksi
terhadap Infeksi
- Monitor
tanda & gejala infeksi sitemik & lokal
- Monitor
hitung granulosit , WBC
- Monitor
kerentanan terhadap infeksi
- Batasi
pengunjung
- Saring
pengunjung terhadap penyakit menular
- Pertahankan
teknik aspesis pada pasien yang beresiko
- Pertahankan
teknik isolasi
- Berikan
perawatan kulit pada area epidema
- Inspeksi
kulit & membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
- Inspeksi
kondisi luka / insisi bedah
- Dorong
masukan nutrisi yang cukup
- Dorong
masukan cairan
- Dorong
istirahat
- Instruksikan
untuk minum antibiotik sesuai resep
- Ajarkan
pasien & keluarga tentang tanda & gejala infeksi
- Ajarkan
cara menghindari infeksi
- Laporkan
kecurigaan infeksi
- Laporkan
kultur positif
|
3
|
Kerusakan
integritas kulit b.d luka pada kaki
|
NOC
- Tissue integrity : Skin and
mucous membranes
- Wound healing : Primary and
Secondary Intention
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2 x 7 jam kerusakan integritas kulit teratasi
KH :
- Perfusi
jaringan normal
- Tidak
ada tanda infeksi (Kalor, Dolor, Rubor, Tumor, Fungsiolesa)
- Ketebalan
dan tekstur jaringan normal
- Menunjukkan
pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cidera
berulang
- Menunjukkan
terjadinya proses penyembuhan luka
|
Nic
Pressure Ulcer
Prevention
Wound Care
-
Anjurkan Pasien Untuk Menggunakan Pakaian Yang Longgar
-
Jaga Kulit Pasien Agar Tetap Kering Dan Bersih
-
Mobilisasi Pasien (Ubah posisi pasien setiap 2 jam
sekali
-
Pantau kulit terhadap adanya kemerahan
-
Oleskan lotion /
baby oil pada daerah yang tertekan
-
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
-
Kaji lingkungan yang menyebabkan tekanan
-
Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda – tanda
infeksi lokal, formasi traktus
-
Jelaskan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
-
Kolaborasi ahli gizi dalam pemberian diet TKTP, vitamin
-
Cegah kontaminasi feses dan urin
-
Lakukan perawatan luka dngan teknik steril
-
Berikan posisi yang meminimalkan penekanan luka
-
Hindari kerutan pada tempat tidur
|
4
|
Nyeri
akut b.d adanya gangguan padan pencernaan
|
NOC:
- Tingkat kenyamanan perasaan
senang secara fisik & psikologis
- Prilaku mengendalikan nyeri
- Nyeri: efek merusak terhadap
emosi dan prilaku yang diamati
- Tingkat nyeri: jumlah nyeri
yang dilaporkan
Kriteria evaluasi:
- Menunjukkan nyeri efek
merusak dengan skala 1-5: ekstrim, berat, sedang, ringan, atau tidak ada
- Menunjukkan teknik relaksasi
secara individu yang efektif
- Mengenali factor penyebab
dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri.
|
NIC:
- Pemberian analgesik
- Sedasi sadar
- Penatalaksanaan nyeri
- Bantuan Analgesika yang
Dikendalikan oleh Pasien
Aktivitas keperawatan:
- Minta pasien untuk menilai
nyeri/ ketidak nyamanan pada skala 0 sampai 10
- Lakukan pengkajian nyeri
yang komprehensif
- Observasi isyarat ketidak
nyamanan nonverbal
|
5
|
Ansietas b.d kurang pengetahuan
tentang penyakit
|
NOC :
-
Anxiety control
- Coping
Kriteria
Hasil :
- Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
- Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol
cemas
- Vital sign
dalam batas normal
- Postur
tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
|
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
-
Gunakan
pendekatan yang menenangkan
-
Nyatakan
dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
-
Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
-
Temani pasien
untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
-
Berikan
informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
-
Dorong
keluarga untuk menemani anak
-
Lakukan back
/ neck rub
-
Dengarkan
dengan penuh perhatian
-
Identifikasi
tingkat kecemasan
-
Bantu pasien
mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
-
Dorong pasien
untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
-
Instruksikan
pasien menggunakan teknik relaksasi
-
Barikan obat
untuk mengurangi kecemasan
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No.Dx
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1
|
-
Memonitor
TTV Pasien
-
Memonitor
kualitas dari nadi bradikardi dan takikardi
-
Memonitor
frekuensi dan irama pernafasan (Dispneu dan takipneu
-
Memonitor
ronchi dan wheezing
-
Memonitor
pola pernafasan abnormal
-
Memonitor
suhu, warna, dan kelembaban kulit
-
Mempertahankan
posisi pasien semi fowler
-
Mempertahankan
O2 nasal kanul 2 lpm
|
S : pasien mengatakan
sesak nafas
O :
- Tanda-tanda
vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Suhu : 37,1oC
·
Nadi : 80 x/menit kualitas kuat
·
RR : 25 x/menit irama reguler
· -
Wheezing +
-
Retraksi
dinding dada simetris
-
Cianosis
(-)
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
|
2
|
- Memonitor
tanda & gejala infeksi sitemik & lokal
- Memeriksa
lab leukosit
- Menganjurkan
pasien istirahat
- Mempertahankan
teknik isolasi
- Berikan
perawatan luka pada kulit di area epidema
- Melihat
kulit & membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
- Melihat
kondisi luka / insisi bedah
- Berkolaborasi
dalam pemberian nutrisi DM 2
- Berkolaborasi
dalam pemberian antibiotik ceftriaxone dan metronidazole
|
S : pasien mengatakan
kaki kirinya bengkak
O :
-Tanda-tanda vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Suhu : 37,1oC
·
Nadi : 80 x/menit
·
RR : 25 x/menit
-Loukosit: 14580
cell/cmm
-kaki kiri bengkak
-kaki kanan terdapat
luka gangren
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
|
|
-
Memantau kulit terhadap adanya kemerahan
-
Memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien
-
Melihat kondisi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda – tanda
infeksi lokal, formasi traktus
-
Menjelaskan pada keluarga tentang luka dan perawatan
luka
-
Mengganjal paha pasien dengan bantal agar kaki
menggantung sehingga luka tidak tertekan langsung pada bed
-
Melakukan perawatan luka dengan teknik steril
-
Memberikan Ceftriaxon 3 x 1gr IV dan Metronodazole
3x500mg
-
Kolaborasi ahli gizi dalam pemberian diet DM 2, vitamin
|
S :
Pasien mengatakan
terdapat luka pada kaki sebelah kanan
O :
Kondisi luka : luka pada kaki sebelah
kanan dengan warna dasar kemerahan dan terdapat sedikit eskar, dan pus.
A :
Masalah Belum Teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
|
|
- Mengajarkan tehnik
nafas dalam
- Meminta pasien untuk menilai
nyeri/ ketidak nyamanan pada skala 0 sampai 10
- Melakukan pengkajian nyeri yang
komprehensif
- Mengobservasi isyarat ketidak
nyamanan nonverbal
- Memberikan Analgesik ketorolac
|
S :
Pasien mengatakan nyeri
pada kaki kanannya.
P :Nyeri
saat kaki bergerak
Q :Nyeri tajam seperti ditusuk – tusuk
R :Di
kaki kanan
S :Skala
7 dari 10
T :Nyeri
Hilang Timbul
O :
-Wajah grimace (+)
-Tanda-tanda vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Suhu : 37,1oC
·
Nadi : 80 x/menit
·
RR : 25 x/menit
-Loukosit: 14580
cell/cmm
-kaki kiri bengkak
-kaki kanan terdapat
luka gangren kondisinya.....
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan
Implementasi
|
5
|
-
Mengidentifikasi
tingkat kecemasan
-
Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur rawat
luka
-
Berikan
informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis diabetes
·
Pengertian diabetes
·
Faktor-faktor yang menyebabkan diabetes
·
Prosedur pengobatan diabetes
·
Makan yang harus dihindari
|
S :
Pasien mengatakan sudah
mengerti tentang penjelasan penyakit diabetes
O :
Pasien mampu
mendefinisikan kembali tentang
·
Pengertian diabetes
·
Faktor-faktor yang menyebabkan diabetes
·
Prosedur pengobatan diabetes
·
Makan yang harus dihindari
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 23 April 2015
No.Dx
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1
|
-
Memonitor
TTV Pasien
-
Memonitor
kualitas dari nadi bradikardi dan takikardi
-
Memonitor
frekuensi dan irama pernafasan (Dispneu dan takipneu
-
Memonitor
ronchi dan wheezing
-
Memonitor
pola pernafasan abnormal
-
Memonitor
suhu, warna, dan kelembaban kulit
-
Mempertahankan
posisi pasien semi fowler
-
Mempertahankan
O2 nasal kanul 2 lpm
|
S : pasien mengatakan
sesak nafas
O :
- Tanda-tanda
vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Suhu : 37,1oC
·
Nadi : 80 x/menit kualitas kuat
·
RR : 25 x/menit irama reguler
· -
Wheezing +
-
Retraksi
dinding dada simetris
-
Cianosis
(-)
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
|
2
|
- Memonitor
tanda & gejala infeksi sitemik & lokal
- Memeriksa
lab leukosit
- Menganjurkan
pasien istirahat
- Mempertahankan
teknik isolasi
- Berikan
perawatan luka pada kulit di area epidema
- Melihat
kulit & membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
- Melihat
kondisi luka / insisi bedah
- Berkolaborasi
dalam pemberian nutrisi DM 2
- Berkolaborasi
dalam pemberian antibiotik ceftriaxone dan metronidazole
|
S : pasien mengatakan
kaki kirinya bengkak
O :
-Tanda-tanda vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Suhu : 37,1oC
·
Nadi : 80 x/menit
·
RR : 25 x/menit
-Loukosit: 14580
cell/cmm
-kaki kiri bengkak
-kaki kanan terdapat
luka gangren
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
|
|
-
Memantau kulit terhadap adanya kemerahan
-
Memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien
-
Melihat kondisi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda – tanda
infeksi lokal, formasi traktus
-
Menjelaskan pada keluarga tentang luka dan perawatan
luka
-
Mengganjal paha pasien dengan bantal agar kaki
menggantung sehingga luka tidak tertekan langsung pada bed
-
Melakukan perawatan luka dengan teknik steril
-
Memberikan Ceftriaxon 3 x 1gr IV dan Metronodazole
3x500mg
-
Kolaborasi ahli gizi dalam pemberian diet DM 2, vitamin
|
S :
Pasien mengatakan
terdapat luka pada kaki sebelah kanan
O :
Kondisi luka : luka pada kaki sebelah
kanan dengan warna dasar kemerahan dan terdapat sedikit eskar, dan pus.
A :
Masalah Belum Teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
|
|
- Mengajarkan tehnik
nafas dalam
- Meminta pasien untuk menilai
nyeri/ ketidak nyamanan pada skala 0 sampai 10
- Melakukan pengkajian nyeri yang
komprehensif
- Mengobservasi isyarat ketidak
nyamanan nonverbal
- Memberikan Analgesik ketorolac
|
S :
Pasien mengatakan nyeri
pada kaki kanannya.
P :Nyeri
saat kaki bergerak
Q :Nyeri tajam seperti ditusuk – tusuk
R :Di
kaki kanan
S :Skala
7 dari 10
T :Nyeri
Hilang Timbul
O :
-Wajah grimace (+)
-Tanda-tanda vital
·
Tekanan darah : 130/80 mmHg
·
Suhu : 37,1oC
·
Nadi : 80 x/menit
·
RR : 25 x/menit
-Loukosit: 14580
cell/cmm
-kaki kiri bengkak
-kaki kanan terdapat
luka gangren kondisinya.....
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan
Implementasi
|
5
|
-
Mengidentifikasi
tingkat kecemasan
-
Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur rawat
luka
-
Berikan
informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis diabetes
·
Pengertian diabetes
·
Faktor-faktor yang menyebabkan diabetes
·
Prosedur pengobatan diabetes
·
Makan yang harus dihindari
|
S :
Pasien mengatakan sudah
mengerti tentang penjelasan penyakit diabetes
O :
Pasien mampu
mendefinisikan kembali tentang
·
Pengertian diabetes
·
Faktor-faktor yang menyebabkan diabetes
·
Prosedur pengobatan diabetes
·
Makan yang harus dihindari
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
|
No comments:
Post a Comment