BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hati
merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme
karbonhidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan setelah
diobservasi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bantuk
lain dan diangkat ke bagian tubuh yang menumbuhkan.
Kantung empedu terletak di bawah
hati dan fungsi utamanya di dalam tubuh adalah untuk menyimpan empedu yang
dihasilkan oleh hati. Empedu membantu tubuh memecahkan lemak dan kantung empedu
bertindak sebagai tempat penyimpanan empedu. Penyakit kantung empedu
adalah kondisi yang membuat kantung empedu meradang/membengkak yang berakibat
gangguan berupa infeksi dan batu di dalam kandung kemih.
Dengan
demikian, adanya kelalaian atau kerusakan pada hati dan empedu akan berpengaruh
terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh sehingga
sering menyebabkan gangguan gizi. Untuk itu, dibutuhkan nutrisi yang seimbang
baik dari segi kalori, karbonidrat, protein, dan lemak yang nantinya akan
membawa pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat
tertentu kerusakan sel hati masih bisa diperbaiki dengan cara memproduksi sel batu
yang sehat.
Dalam
kasus seperti ini peran perawat yang merupakan penghubung utama antara pasien
dengan anggota tim lain, adalah antara lain bertanggung jawab dalam pemesanan
makanan atau diet ke dapur sesuai preskripsi diet yang sudah diterapkan.
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian makanan per oral, enternal, maupun
parenteral dan memberi laporan secara lisan dan / atau tertulis tentang
kemungkinan akibat yang kurang baik kerena pemberian makanan tersebut. Perawat
juga bertanggung jawab untuk memberi penjelasan secara garis besar kepada
pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet yang diberikan.
Oleh
karena itu, kita sebagai calon perawat dituntut untuk mengetahui macam-macam
diet untuk mampu dijalankan dengan baik.Untuk itu akan kita bahas disini
masalah diet untuk (dalam kasus ini) penyakit hati yang sebelumnya dakan kita
bahas terlebih dahulu sekilas tantang gambaran umum hati, fungsi-fungsinya,
serta beberapa penyakit hati yang nantinya akan sering kita jumpai.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan penyakit hati dan empedu?
2.
Bagaimana
patofisiologi penyakit hati dan empedu?
3.
Apa saja diet yang diberikan
pada penyakit hati?
4.
Apa saja diet yang
diberikan pada penyakit empedu?
1.3.
Tujuan
1.
Dapat mengetahui
apa yang dimaksud dengan penyakit hati dan empedu.
2.
Dapat mengetahui
patofisiologi penyakit hati dan empedu.
3.
Dapat mengetahui
apa saja diet yang diberikan pada penyakit hati.
4.
Dapat mengetahui
apa saja diet yang diberikan pada penyakit empedu.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi
A. Penyakit
Hati
Hati adalah organ dalam kita yang
terbesar. Pada orang dewasa beratnya mencapai kira-kira 1,3 kg. Terbagi atas 2
lobus, kanan dan kiri.Selain besar dalam ukuran, organ hati juga punyai peranan
hebat. Ia terlibat dalam proses pencernaan, berperan dalam ratusan reaksi
kimiawi tubuh yang berbeda, dan juga fungsi sebagai organ penyimpanan.
Fungsi utama hati adalah mengumpulkan
darah dari saluran cerna melalui sirkulasi hepatik dan memasukkan berbagai
substansi kimiawi tubuh kedalamnya sebalum dialirkan kembali kebagian tubuh
lain. Substansi kimiawi tersebut dihasilkan oleh jutaan sel hati yang dikenal
dengan nama hepattosit. Hepatosit memang terendam dalam genangan darah yang
berasal dari saluran cerna. Dengan cara itulah terjadi pertukaran sustansi
antara darah dan sel darah.Beberapa fungsi dari organ hati ialah :
1.
Pengaturan kadar gula darah
2.
Metabolisme lemak
3.
Metabolisme proteian
4.
Penyimpanan mineral
5.
Penyimpanan vitamin
6.
Produksi empedu
7.
Ditoksifikasi
8.
Pendauran hormone
Dua jenis penyakit hati yang sering kita
jumpai adalah Hepatitis dan Sirosis Hati.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta juandice (kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta juandice (kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Sirosis hati adalah kerusakan ahti yang
menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumpatan saluran empedu,
dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati secara merata rusak akibat
pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya terganggu. Gejalanya
yaitu kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh, gangguan
pencernaan, dan jaundice. Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi
portal, adan hematemesis – melana yang dapat berakhir dengan koma hepatik
Kantung empedu terletak di bawah
hati dan fungsi utamanya di dalam tubuh adalah untuk menyimpan empedu yang
dihasilkan oleh hati. Empedu membantu tubuh memecahkan lemak dan kantung empedu
bertindak sebagai tempat penyimpanan empedu. Penyakit kantung empedu
adalah kondisi yang membuat kantung empedu meradang/membengkak yang
berakibat gangguan berupa infeksi dan batu di dalam kandung kemih.
Ada berbagai macam jenis penyakit
kantung empedu yang termasuk antara lain; batu empedu, kolesistitis,
gangren, kronis acalculous, sclerosing cholangitis, pertumbuhan
jaringan, cacat bawaan dan tumor.
Penyakit kantung empedu disebabkan
oleh banyak faktor, sebagian adalah karena faktor keturunan. Orang
yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut sama artinya memiliki risiko lebih tinggi
untuk mengalami hal yang sama. Seiring pertambahan usia, mereka lebih gampang
terkena kondisi ini karena biasanya penyakit ini mudah menyerang orang
yang berusia enam puluh tahun ke atas. Kondisi ini juga dipengaruhi jenis
kelamin dan sebagian besar perempuan yang gemuk, subur, dan memiliki kulit
kuning langsat berada pada risiko tertinggi untuk terkena. Makanan yang
dikonsumsi orang juga berpengaruh terhadap kemungkinan orang terkena
penyakit ini. Makanan berlemak dan manis dihubungkan dengan penyakit ini.
Demikian juga obesitas adalah factor lain yang juga dapat menyebabkan penyakit
ini.
Gejala yang berhubungan dengan
penyakit kantung empedu termasuk rasa mual yang mungkin disertai dengan muntah.
Rasa sakit juga dapat dirasakan di bagian atas perut dan dapat terjadi beberapa
menit atau bahkan beberapa jam lamanya. Orang juga bisa merasakan sebagai rasa
sakit pada punggung yang menjalar ke pundak kanan. Perut kembung yang juga
disertai dengan sendawa juga bisa merupakan gejala dari kondisi ini.
Orang-orang yang menderita gas perut
biasanya tidak akan bisa makan makanan berlemak. Gangguan pencernaan juga akan
terganggu dan orang bisa terserang sakit maag. Demam dan menggigil
juga merupakan gejala dari kondisi ini, karena itu sangat penting untuk mencari
bantuan medis saat hal itu terjadi.
Pengobatan untuk penyakit kantung
empedu bermacam-macam tergantung tingkat keparahan penyakit tersebut. Operasi
bedah sangat disarankan untuk penyembuhan total dari kondisi ini. Hal ini
dikenal dengan kolesistektomi
yang dilakukan dengan membuang batu empedu. Terapi asam empedu adalah pengobatan lain yang cocok untuk mereka
yang mengalami gejala ringan dari penyakit ini. Gelombang kejut eksternal lithotripsy juga bekerja
untuk kondisi ini dan kebocoran kandung empedu dapat diatasi. Pengobatan lain
untuk kondisi ini termasuk ekstraksi
mekanik, disolusi larutan kontak, serta disolusi asam empedu.
Sebagian dari tindakan pencegahan
yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit kantung empedu meliputi
perubahan gaya hidup. Orang-orang harus makan makanan sehat yang rendah lemak.
Melakukan diet yang kaya serat sangat disarankan karena hal tersebut membantu
mengendalikan daya larut kolesterol yang ada di dalam tubuh. Makanan tersebut
termasuk guar gum, pektin, serat kedelai dan dedak gandum. Buah-buahan
dan sayuran juga harus dikonsumsi dalam jumlah besar dalam menjalankan
diet ini untuk membantu melawan penyakit ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa
para vegetarian jarang menderita penyakit ini. Sering minum kopi juga membantu
dalam mengendalikan kondisi ini disamping orang-orang harus melakukan olahraga
rutin.
2.2.Patofisiologi
Setelah liver membuka sejumlah agen
seperti virus, liver menjadi membesar dan terjadi peradangan sehingga dalam
kuadran kanan atas terasa sakit dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan dan
kelanjutan proses penyakit , pembelahan sel-sel hati yang normal berubah
menjadi peradangan yang meluas, nekrosis dan regenerasi dari sel-sel hepar.
Meningkatnya penekanan dalam lintasan sirkulasi disebabkan karena virus masuk
dan bercampur dengan aliran darah kedalam pembelahan jaringan-jaringan hepar (
sel-sel hepar ) . Oedema dari saluran-saluran empedu hati yang terdapat pada
jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.
Data spesifik pada patogenesis
hepatitis A , hepatitis C , hepatitis D , dan hepatitis E sangat terbatas .
Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada manifestasi klinik dari peradangan
akut HBV yang ditentukan oleh respon imunologi dari klien . Komplex kekebalan –
Kerusakan jaringan secara tidak langsung memungkinkan untuk manifestasi
extrahepatik dari hepatitis akut B . Hepatitis B diyakini masuk kedalam sirkulasi
kekebalan tubuh tersimpan dalam dinding pembuluh darah dan aktif dalam sistem
pengisian. (Dusheiko,1990) . Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit
yang terjadi dimana-mana.Phase atau tahap penyembuhan dari hepatitis adalah
ditandai dengan aktifitas fagositosis dan aktifitas enzym , perbaikan sel-sel
hepar . Jika tidak sungguh-sungguh komplikasi berkembang , sebagian besar
penyembuhan fungsi hati klien secara normal setelah hepatitis virus kalah .
Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan .
Hati dan
kandung empedu terletak di perut kanan bagian atas, dan keduanya dihubungkan
oleh suatu saluran yang dikenal sebagai duktus biliaris (saluran
empedu).
Meskipun memiliki saluran penghubung dan keduanya berperan dalam fungsi yang sama, tetapi hati dan kandung sangat berbeda satu sama lain.
Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia.
Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah.
Meskipun memiliki saluran penghubung dan keduanya berperan dalam fungsi yang sama, tetapi hati dan kandung sangat berbeda satu sama lain.
Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia.
Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah.
Kandung
empedu berbentuk seperti buah pir dan merupakan tempat
penyimpanan empedu (cairan pencernaan yang dihasilkan oleh hati).
HATI
Hati
merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks.
Salah satu fungsi utamanya adalah menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di bagian tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam empedu atau darah. Zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui tinja. Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih.
Salah satu fungsi utamanya adalah menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di bagian tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam empedu atau darah. Zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui tinja. Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih.
Hati
menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari
makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu.
Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).
Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu.
Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).
Hati juga
merubah zat-zat di dalam makanan menjadi protein, lemak dan karbohidrat.
Gula disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah terlalu rendah).
Gula disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah terlalu rendah).
Fungsi
lainnya dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting, terutama protein,
yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.Salah satu senyawa yang
dihasilkan, diperlukan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan.
Senyawa ini dikenal sebagai faktor pembekuan.
Hati menerima
darah dari usus dan jantung.Pembuluh darah kecil (kapiler) di dinding
usus mengalirkan darahnya ke dalamvena porta, yang akan masuk ke dalam
hati. Selanjutnya darah mengalir melalui saluran-saluran kecil di dalam hati,
dimana zat gizi yang dicerna dan berbagai zat yang berbahaya diproses.Arteri
hepatika membawa darah dari hati ke jantung. Darah ini membawa oksigen
untuk jaringan hati, kolesterol dan zat lainnya.Darah dari usus dan jantung kemudian
bercampur dan mengalir kembali ke dalam jantung melalui vena hepatika.
Kelainan
fungsi hati bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok utama:
Kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sel sel di dalam hati (misalnya
sirosis
atau hepatitis)
Kelainan yang disebabkan oleh adanya penyumbatan
aliran empedu dari hati melalui
saluran empedu (misalnya batu
empedu .
KANDUNG EMPEDU
Kandung
empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu
(cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh
hati).Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan
kanan, lalu keduanya bergabung membentuk duktus hepatikus utama.Duktus
hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus
sistikus) membentuksaluran empedu utama.Saluran empedu utama masuk
ke usus bagian atas padasfingter Oddi, yang terletak beberapa
sentimeter dibawah lambung.
Sekitar
separuh empedu dikeluarkan diantara jam-jam makan dan dialirkan melalui
duktus sistikus ke dalam kandung empedu. Sisanya langsung mengalir ke dalam
saluran empedu utama, menuju ke usus halus.Jika kita makan, kandung empedu
akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu
pencernaan lemak dan vitamin-vitamin tertentu.
Empedu
terdiri dari:
-
garam-garam empedu
-
elektrolit
- pigmen
empedu (misalnya bilirubin)
-
kolesterol
- lemak.
Fungsi
empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan
dan penyerapan lemak.Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan
kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu
penyerapannya dari usus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.
Batu
kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung empedu, dan
menyebabkan nyeri (kolik bilier) atau peradangan kandung empedu (kolesistitis).
Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu, sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) karena menyumbat aliran empedu yang normal ke usus. Penyumbatan aliran empedu juga bisa terjadi karena adanya tumor. (source: medicastore.com) |
2.3. Diet Penyakit Hati
Tujuan Terapi Diet Penyakit Hati
• Mencapai dan mempertahankan status
gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati
• Meningkatkan regenerasi jaringan
hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
• Mencegah katabolisme protein
• Mencegah penurunan berat badan
• Mencegah/mengurangi asites,varises
esophagus,dan hipertensi portal
• Mencegah koma hepatik
Prinsip diet yang harus di
perhatikan
• Pemberian suplemen vitamin mineral
untuk memberikan 100-200% AKG
• Pembatasan garam bila terdapat
asites dan edema
•
Higiene makanan dan minuman juga perlu diperhatikan karena salah satu penyebab peningkatan amonia
Syarat diet penyakit hati
•
Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein yang diberikan secara bertahap
sesuai kemampuan pasien yaitu 40-45 kkal/kgBB
•
Lemak cukup,yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk mudah
dicerna
•
Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kgBB agar terjadi anabolisme protein
•Vitamin
dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
•Natrium
diberikan rendah tergantung tingkat edema dan asites
•
Cairan diberikan lebih dari biasa
•
Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa sesuai
kemampuan saluran cerna
•
Menghindari pemberian makanan yang merangsang
Jenis diet khusus penyakit hati
• Hal ini didasarkan pada gejala dan
keadaan penyakit pasien
•Jenis diet penyakit hati tersebut adalah
–
Diet hati I (DH I)
–
Det hati II (DH II)
–
Diet hati III (DH III)
–
Selain itu juga menyertakan diet garam rendah
Diet garam rendah
•
Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan edema,asites atau hipertensi
berat.Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur. Dihindari bahan
makanan yang tinggi kadar natriumnya
• Kadar natrium pada
diet rendah garam I adalah 200-400 mg Na
Diet Hati I (DH
I)
Diet
Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30
g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan
asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid/BCAA) yaitu leusin,
isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum
sempurna pemberian cairan maksimal 1 liter/hari.
Makanan
ini rencdah energi, protein, kalsium, zat besi dan tiamin; karena itu sebaiknya
diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam/air,
makanan diberikan sebagai diet hati 1 garam Rendah. Bila ada asites henbat dan
tanda-tanda diuresis belum mebaik, diberikan Diet Rendah Garam I. Untuk
menambah kandungan energi, selain makanan peroral juga diberikan makanan
parenteral berupa cairan glukosa.
Bahan Makanan Sehari
a. Makanan Padat
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
urt
|
Beras
|
100
|
4 gels bubur
|
Telur ayam
|
50
|
1 btr
|
Maizena
|
20
|
4 sdm
|
Daging
|
50
|
1 ptg sdg
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 prg sdg pepaya
|
Margarin
|
30
|
20 sdm
|
Gula pasir
|
100
|
10 sdm
|
b. Makanan Padat + Formula Enteral BCAA (Branched Chain Amino
Acid)
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
urt
|
Beras
|
100
|
4 gels bubur
|
Maizena
|
20
|
4 sdm
|
Daging
|
50
|
1 ptg sdg
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 prg sdg pepaya
|
Margarin
|
30
|
20 sdm
|
Formula BCAA
|
750 ml
|
3 ¼ gls
|
Gula pasir
|
25
|
2
½ sdm
|
Diet Hati II (DH II)
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet
I kepada pasien yang nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Protein diberikan 1 g/ Kg BB dan lemak
sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan
C, tetapi kurnag kalsium dan Thiamin. Menurut beratnya retensi garam/air,
makanan diberikan sebagai diet hati II Garam Rendah. Bila asites hebat dan
diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Garam Rendah I.
a.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
Urt
|
Beras
|
200
|
4 gls tim
|
Maizena
|
40
|
8 sdm
|
Daging
|
100
|
2 ptg sdg
|
Telur Ayam
|
50
|
1 btr
|
Tempe
|
50
|
2 ptg sdg
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 prg sdg pepaya
|
Minyak
|
25
|
2 ½ sdm
|
Gula pasir
|
70
|
7 sdm
|
Diet Hati III (DH III)
Diet
Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
pasien Hepatitis akut(Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum?B) dan sirosis
hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein dan tidak
menunjukan gejala sirosi hati aktif.
Menurut
kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan
ini mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin tapi tinggi
karbohidrat. Menurut beratnya retensi garam/air, makanan diberikan sebagai Diet
Hati III Garam Rendah I.
a.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
urt
|
Beras
|
250
|
5 gels tim
|
Maizena
|
20
|
4 sdm
|
Daging
|
100
|
2 ptg sdg
|
Telur Ayam
|
50
|
1 btr
|
Tempe
|
100
|
4 ptg sdg
|
Kacang Hijau
|
25
|
2 ½ sdm
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 ptg sdg pepaya
|
Minyak
|
25
|
2 ½ sdm
|
Gula Pasir
|
70
|
7 sdm
|
Susu
|
200
|
1 gls
|
b.
Bahan Makanan yang Dibatasi
Bahan Makanan yang dibatasi Diet Hati I, II, dan III adalah
dari sumber lemak, yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak
dan santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah,
kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.
c. Bahan Makanan yang
tidak dianjurkan
Bahan
makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah makanan
yang mengandung alkohol, teh, atau kopi kental.
2.4.Diet
Penyakit Empedu
Tujuan
Untuk mencapai
dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung
empedu dengan cara :
Mengendalikan berat badan
Membatasi asupan lemak <30%
Membatasi konsumsi gula murni
Menghindari program penurunan berat
badan
Membatasi makanan yang menyebabkan
kembung
Prinsip diet kandung empedu
Makanan untuk sarapan pagi jangan
terlalu banyak lemak
Gunakan susu rendah lemak atau susu
skim
Gunakan pengganti gula seperti aspartame
Beli makanan cemilan rendah lemak
Makan sayuran yang tidak menimbulkan
gas
Lakukan olahraga santai seperti
berjalan atau bersepeda
Syarat-syarat diet penyakit kandung
empedu
Energi sesuai kebutuhan
Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25
g/kgBB
Pada keadaan akut lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan
akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat
diberikan 20-25% dari kebutuhan energi
Bila perlu berikan suplemen vitamin A,D,E,dan K
Serat tinggi terutama dalam bentuk pectin
Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung
Diet harus baik dan seimbang
Diet tidak boleh mengandung makanan yang merangsang dan
menimbulkan gas
Diet rendah lemak dapat dianjurkan
selama 4-6 minggu
Dalam keadaan akut, biasanya pasien mendapatkan cairan
serta elektrolit melalui infus
Jenis diet khusus penyakit kandung empedu
Terdapat 3 jenis diet khusus
penyakit kandung enpedu
Diet lamak rendah I
Diet lamak rendah II
Diet lemak rendah III
Diet lemak rendah I
Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien kolesistitis dan
kolelitiasis dengan kolik akut
Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis
Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali
vitamain A dan C
Diet lemak rendah II
Diet lemak rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan
akut dapat diatasi dan perasaan mual sudah
berkurang
Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk
cincang, lunak atau biasa.
Makanan ini rendah energy, kalsium dan tiamin
Diet lemak rendah III
Diet lemak rendah III di berikan kepada pasien penyakit
kandung empedu yang tidak gemuk dan mempunyai nafsu
makan
Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa
Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit
kandumg empedu adalah semua makanan
dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yamg menimbulakan gas
seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka
BAB III
KESIMPULAN
3.1.Kesimpulan
Hati merupakan organ panting di
dalam tubuh kita yaitu salah satunya berperan dalam metabolisme protein,
karbohidrat dan lemak serta masih banyak lagi fungsi lainnya.
Adapun penyakit hati yang sering kita jumpai antara lain Hepatitis dan Sirosis hati.
Hepatitis adalah pandangan hati yang disebabkan oleh toksin/infeksi virus. Sedangkan sirosis hati itu sendiri disebabkan kerusakan hati yang menetap oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumbatan saluran empedu dan berbagai kelainan metabolisme lainnya.
Adapun penyakit hati yang sering kita jumpai antara lain Hepatitis dan Sirosis hati.
Hepatitis adalah pandangan hati yang disebabkan oleh toksin/infeksi virus. Sedangkan sirosis hati itu sendiri disebabkan kerusakan hati yang menetap oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumbatan saluran empedu dan berbagai kelainan metabolisme lainnya.
Untuk mengatasi penyakit hati,
pasien perlu mengatur pola dietnya. Adapun tujuan dalam diet penyakit hati yaitu untuk mencapai
dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati. Dalam
diet penyakit hati ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, sedangkan untuk
jenis diet itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu Diet Hati I, Diet Hati II, Diet
Hati III. Dimana masing-masing jenis memiliki indikasi pola diet tersendiri.
Sedangkan untuk
Kantung
empedu terletak di bawah hati dan fungsi utamanya di dalam tubuh adalah untuk
menyimpan empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu membantu tubuh memecahkan
lemak dan kantung empedu bertindak sebagai tempat penyimpanan empedu.
Penyakit kantung empedu adalah kondisi yang membuat kantung empedu
meradang/membengkak yang berakibat gangguan berupa infeksi dan batu di
dalam kandung kemih.
Untuk mengatasi penyakit empedu, pasien perlu mengatur pola dietnya
juga,tujuan dari diet penyakit empedu diantaranya untuk mengendalikan berat badan dan membatasi
asupan lemak <30%. Di dalam diet
penyakit kandung empedu juga terdapat diet khusus yaitu diet lemak rendah I,II dan III.
3.2. Saran
Setelah kita mengetahui bahwa hati
merupakan organ terpenting adalam tubuh kita khususnya dalam proses
metabolisme. Untuk itu, kita harus mampu menjaga kesehatannya jalan
satu-satunya dengan selalu menjaga pola hidup sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier,
Sunita. 2005, Penuntun Diet, Jakarta: Gramedia.
Gizi/HATI DAN EMPEDU « PATOFISIOLOGI.html
Gizi/diet-penyakit-hati-dan-kandung-empedu.html
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.
2005, Penuntun Diet, Jakarta: Gramedia.
Rabu, 31
Oktober 2012 , 16.00 WIB
A. Penyakit
Hati
Hati adalah organ dalam kita yang
terbesar. Pada orang dewasa beratnya mencapai kira-kira 1,3 kg. Terbagi atas 2
lobus, kanan dan kiri.Selain besar dalam ukuran, organ hati juga punyai peranan
hebat. Ia terlibat dalam proses pencernaan, berperan dalam ratusan reaksi
kimiawi tubuh yang berbeda, dan juga fungsi sebagai organ penyimpanan.
Fungsi utama hati adalah mengumpulkan
darah dari saluran cerna melalui sirkulasi hepatik dan memasukkan berbagai
substansi kimiawi tubuh kedalamnya sebalum dialirkan kembali kebagian tubuh
lain. Substansi kimiawi tersebut dihasilkan oleh jutaan sel hati yang dikenal
dengan nama hepattosit. Hepatosit memang terendam dalam genangan darah yang
berasal dari saluran cerna. Dengan cara itulah terjadi pertukaran sustansi
antara darah dan sel darah.Beberapa fungsi dari organ hati ialah :
1.
Pengaturan kadar gula darah
2.
Metabolisme lemak
3.
Metabolisme proteian
4.
Penyimpanan mineral
5.
Penyimpanan vitamin
6.
Produksi empedu
7.
Ditoksifikasi
8.
Pendauran hormone
Dua jenis penyakit hati yang sering kita
jumpai adalah Hepatitis dan Sirosis Hati.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta juandice (kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta juandice (kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Sirosis hati adalah kerusakan ahti yang
menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumpatan saluran empedu,
dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati secara merata rusak akibat
pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya terganggu. Gejalanya
yaitu kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh, gangguan
pencernaan, dan jaundice. Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi
portal, adan hematemesis – melana yang dapat berakhir dengan koma hepatik
Kantung empedu terletak di bawah
hati dan fungsi utamanya di dalam tubuh adalah untuk menyimpan empedu yang
dihasilkan oleh hati. Empedu membantu tubuh memecahkan lemak dan kantung empedu
bertindak sebagai tempat penyimpanan empedu. Penyakit kantung empedu
adalah kondisi yang membuat kantung empedu meradang/membengkak yang
berakibat gangguan berupa infeksi dan batu di dalam kandung kemih.
Ada berbagai macam jenis penyakit
kantung empedu yang termasuk antara lain; batu empedu, kolesistitis,
gangren, kronis acalculous, sclerosing cholangitis, pertumbuhan
jaringan, cacat bawaan dan tumor.
Penyakit kantung empedu disebabkan
oleh banyak faktor, sebagian adalah karena faktor keturunan. Orang
yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut sama artinya memiliki risiko lebih tinggi
untuk mengalami hal yang sama. Seiring pertambahan usia, mereka lebih gampang
terkena kondisi ini karena biasanya penyakit ini mudah menyerang orang
yang berusia enam puluh tahun ke atas. Kondisi ini juga dipengaruhi jenis
kelamin dan sebagian besar perempuan yang gemuk, subur, dan memiliki kulit
kuning langsat berada pada risiko tertinggi untuk terkena. Makanan yang
dikonsumsi orang juga berpengaruh terhadap kemungkinan orang
terkena penyakit ini. Makanan berlemak dan manis dihubungkan dengan penyakit
ini. Demikian juga obesitas adalah factor lain yang juga dapat menyebabkan
penyakit ini.
Gejala yang berhubungan dengan
penyakit kantung empedu termasuk rasa mual yang mungkin disertai dengan muntah.
Rasa sakit juga dapat dirasakan di bagian atas perut dan dapat terjadi beberapa
menit atau bahkan beberapa jam lamanya. Orang juga bisa merasakan sebagai rasa
sakit pada punggung yang menjalar ke pundak kanan. Perut kembung yang
juga disertai dengan sendawa juga bisa merupakan gejala dari kondisi ini.
Orang-orang yang menderita gas perut
biasanya tidak akan bisa makan makanan berlemak. Gangguan pencernaan juga akan
terganggu dan orang bisa terserang sakit maag. Demam dan menggigil
juga merupakan gejala dari kondisi ini, karena itu sangat penting untuk mencari
bantuan medis saat hal itu terjadi.
Pengobatan untuk penyakit kantung
empedu bermacam-macam tergantung tingkat keparahan penyakit tersebut. Operasi
bedah sangat disarankan untuk penyembuhan total dari kondisi ini. Hal ini
dikenal dengan kolesistektomi
yang dilakukan dengan membuang batu empedu. Terapi asam empedu adalah pengobatan lain yang cocok untuk mereka
yang mengalami gejala ringan dari penyakit ini. Gelombang kejut eksternal lithotripsy juga bekerja
untuk kondisi ini dan kebocoran kandung empedu dapat diatasi. Pengobatan lain
untuk kondisi ini termasuk ekstraksi
mekanik, disolusi larutan kontak, serta disolusi asam empedu.
Sebagian dari tindakan pencegahan
yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit kantung empedu meliputi
perubahan gaya hidup. Orang-orang harus makan makanan sehat yang rendah lemak.
Melakukan diet yang kaya serat sangat disarankan karena hal tersebut membantu
mengendalikan daya larut kolesterol yang ada di dalam tubuh. Makanan tersebut
termasuk guar gum, pektin, serat kedelai dan dedak gandum. Buah-buahan
dan sayuran juga harus dikonsumsi dalam jumlah besar dalam menjalankan
diet ini untuk membantu melawan penyakit ini. Penelitian telah menunjukkan
bahwa para vegetarian jarang menderita penyakit ini. Sering minum kopi juga
membantu dalam mengendalikan kondisi ini disamping orang-orang harus melakukan
olahraga rutin.
Gizi/HATI DAN
EMPEDU « PATOFISIOLOGI.html
Minggu, 11
November 2012 , 19.00 WIB
Patofisiologi
Setelah liver membuka sejumlah agen
seperti virus, liver menjadi membesar dan terjadi peradangan sehingga dalam
kuadran kanan atas terasa sakit dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan dan
kelanjutan proses penyakit , pembelahan sel-sel hati yang normal berubah
menjadi peradangan yang meluas, nekrosis dan regenerasi dari sel-sel hepar.
Meningkatnya penekanan dalam lintasan sirkulasi disebabkan karena virus masuk
dan bercampur dengan aliran darah kedalam pembelahan jaringan-jaringan hepar (
sel-sel hepar ) . Oedema dari saluran-saluran empedu hati yang terdapat pada
jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.
Data spesifik pada patogenesis
hepatitis A , hepatitis C , hepatitis D , dan hepatitis E sangat terbatas .
Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada manifestasi klinik dari peradangan
akut HBV yang ditentukan oleh respon imunologi dari klien . Komplex kekebalan –
Kerusakan jaringan secara tidak langsung memungkinkan untuk manifestasi
extrahepatik dari hepatitis akut B . Hepatitis B diyakini masuk kedalam sirkulasi
kekebalan tubuh tersimpan dalam dinding pembuluh darah dan aktif dalam sistem
pengisian. (Dusheiko,1990) . Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit
yang terjadi dimana-mana.Phase atau tahap penyembuhan dari hepatitis adalah
ditandai dengan aktifitas fagositosis dan aktifitas enzym , perbaikan sel-sel
hepar . Jika tidak sungguh-sungguh komplikasi berkembang , sebagian besar
penyembuhan fungsi hati klien secara normal setelah hepatitis virus kalah .
Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan .
Hati dan
kandung empedu terletak di perut kanan bagian atas, dan keduanya dihubungkan
oleh suatu saluran yang dikenal sebagai duktus biliaris (saluran
empedu).
Meskipun memiliki saluran penghubung dan keduanya berperan dalam fungsi yang sama, tetapi hati dan kandung sangat berbeda satu sama lain.
Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia.
Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah.
Meskipun memiliki saluran penghubung dan keduanya berperan dalam fungsi yang sama, tetapi hati dan kandung sangat berbeda satu sama lain.
Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia.
Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah.
Kandung
empedu berbentuk seperti buah pir dan merupakan tempat
penyimpanan empedu (cairan pencernaan yang dihasilkan oleh hati).
HATI
Hati
merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks.
Salah satu fungsi utamanya adalah menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di bagian tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam empedu atau darah. Zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui tinja. Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih.
Salah satu fungsi utamanya adalah menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di bagian tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam empedu atau darah. Zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui tinja. Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih.
Hati
menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari
makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu.
Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).
Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu.
Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).
Hati juga
merubah zat-zat di dalam makanan menjadi protein, lemak dan karbohidrat.
Gula disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah terlalu rendah).
Gula disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah terlalu rendah).
Fungsi
lainnya dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting, terutama protein,
yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.Salah satu senyawa yang
dihasilkan, diperlukan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan.
Senyawa ini dikenal sebagai faktor pembekuan.
Hati menerima
darah dari usus dan jantung.Pembuluh darah kecil (kapiler) di dinding
usus mengalirkan darahnya ke dalamvena porta, yang akan masuk ke dalam
hati. Selanjutnya darah mengalir melalui saluran-saluran kecil di dalam hati,
dimana zat gizi yang dicerna dan berbagai zat yang berbahaya diproses.Arteri
hepatika membawa darah dari hati ke jantung. Darah ini membawa oksigen
untuk jaringan hati, kolesterol dan zat lainnya.Darah dari usus dan jantung
kemudian bercampur dan mengalir kembali ke dalam jantung melalui vena
hepatika.
Kelainan
fungsi hati bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok utama:
Kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sel sel di dalam hati (misalnya
sirosis
atau hepatitis)
Kelainan yang disebabkan oleh adanya penyumbatan
aliran empedu dari hati melalui
saluran empedu (misalnya batu
empedu .
KANDUNG EMPEDU
Kandung
empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu
(cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh
hati).Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan
kanan, lalu keduanya bergabung membentuk duktus hepatikus utama.Duktus
hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus
sistikus) membentuksaluran empedu utama.Saluran empedu utama masuk
ke usus bagian atas padasfingter Oddi, yang terletak beberapa
sentimeter dibawah lambung.
Sekitar
separuh empedu dikeluarkan diantara jam-jam makan dan dialirkan melalui
duktus sistikus ke dalam kandung empedu. Sisanya langsung mengalir ke dalam
saluran empedu utama, menuju ke usus halus.Jika kita makan, kandung empedu
akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu
pencernaan lemak dan vitamin-vitamin tertentu.
Empedu
terdiri dari:
-
garam-garam empedu
-
elektrolit
- pigmen
empedu (misalnya bilirubin)
-
kolesterol
- lemak.
Fungsi
empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan
dan penyerapan lemak.Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan
kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu
penyerapannya dari usus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.
Batu
kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung empedu, dan
menyebabkan nyeri (kolik bilier) atau peradangan kandung empedu (kolesistitis).
Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu, sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) karena menyumbat aliran empedu yang normal ke usus. Penyumbatan aliran empedu juga bisa terjadi karena adanya tumor. (source: medicastore.com) |
Gizi/diet-penyakit-hati-dan-kandung-empedu.html
Rabu, 31
Oktober 2012 , 16.00 WIB
Diet Penyakit Hati
Tujuan Terapi Diet Penyakit Hati
• Mencapai dan mempertahankan status
gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati
• Meningkatkan regenerasi jaringan
hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
• Mencegah katabolisme protein
• Mencegah penurunan berat badan
• Mencegah/mengurangi asites,varises
esophagus,dan hipertensi portal
• Mencegah koma hepatik
Prinsip diet yang harus di
perhatikan
• Pemberian suplemen vitamin mineral
untuk memberikan 100-200% AKG
• Pembatasan garam bila terdapat
asites dan edema
•
Higiene makanan dan minuman juga perlu diperhatikan karena salah satu penyebab peningkatan amonia
Syarat diet penyakit hati
•
Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein yang diberikan secara bertahap
sesuai kemampuan pasien yaitu 40-45 kkal/kgBB
•
Lemak cukup,yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk mudah
dicerna
•
Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kgBB agar terjadi anabolisme protein
•Vitamin
dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
•Natrium
diberikan rendah tergantung tingkat edema dan asites
•
Cairan diberikan lebih dari biasa
•
Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa sesuai
kemampuan saluran cerna
•
Menghindari pemberian makanan yang merangsang
Jenis diet khusus penyakit hati
• Hal ini didasarkan pada gejala dan
keadaan penyakit pasien
•Jenis diet penyakit hati tersebut adalah
–
Diet hati I (DH I)
–
Det hati II (DH II)
–
Diet hati III (DH III)
–
Selain itu juga menyertakan diet garam rendah
Diet garam rendah
•
Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan edema,asites atau hipertensi
berat.Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur. Dihindari bahan
makanan yang tinggi kadar natriumnya
• Kadar natrium pada
diet rendah garam I adalah 200-400 mg Na
Diet Hati I (DH
I)
Diet
Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30
g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan
asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid/BCAA) yaitu leusin,
isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum
sempurna pemberian cairan maksimal 1 liter/hari.
Makanan
ini rencdah energi, protein, kalsium, zat besi dan tiamin; karena itu sebaiknya
diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam/air,
makanan diberikan sebagai diet hati 1 garam Rendah. Bila ada asites henbat dan
tanda-tanda diuresis belum mebaik, diberikan Diet Rendah Garam I. Untuk
menambah kandungan energi, selain makanan peroral juga diberikan makanan
parenteral berupa cairan glukosa.
Bahan Makanan Sehari
a. Makanan Padat
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
urt
|
Beras
|
100
|
4 gels bubur
|
Telur ayam
|
50
|
1 btr
|
Maizena
|
20
|
4 sdm
|
Daging
|
50
|
1 ptg sdg
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 prg sdg pepaya
|
Margarin
|
30
|
20 sdm
|
Gula pasir
|
100
|
10 sdm
|
b. Makanan Padat + Formula Enteral BCAA (Branched Chain Amino
Acid)
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
urt
|
Beras
|
100
|
4 gels bubur
|
Maizena
|
20
|
4 sdm
|
Daging
|
50
|
1 ptg sdg
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 prg sdg pepaya
|
Margarin
|
30
|
20 sdm
|
Formula BCAA
|
750 ml
|
3 ¼ gls
|
Gula pasir
|
25
|
2
½ sdm
|
Diet Hati II (DH II)
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet
I kepada pasien yang nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Protein diberikan 1 g/ Kg BB dan lemak
sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna.
Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan
C, tetapi kurnag kalsium dan Thiamin. Menurut beratnya retensi garam/air,
makanan diberikan sebagai diet hati II Garam Rendah. Bila asites hebat dan
diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Garam Rendah I.
a.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
Urt
|
Beras
|
200
|
4 gls tim
|
Maizena
|
40
|
8 sdm
|
Daging
|
100
|
2 ptg sdg
|
Telur Ayam
|
50
|
1 btr
|
Tempe
|
50
|
2 ptg sdg
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 prg sdg pepaya
|
Minyak
|
25
|
2 ½ sdm
|
Gula pasir
|
70
|
7 sdm
|
Diet Hati III (DH III)
Diet
Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
pasien Hepatitis akut(Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum?B) dan sirosis
hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein dan tidak
menunjukan gejala sirosi hati aktif.
Menurut
kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan
ini mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin tapi tinggi
karbohidrat. Menurut beratnya retensi garam/air, makanan diberikan sebagai Diet
Hati III Garam Rendah I.
a.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan
|
Berat(g)
|
urt
|
Beras
|
250
|
5 gels tim
|
Maizena
|
20
|
4 sdm
|
Daging
|
100
|
2 ptg sdg
|
Telur Ayam
|
50
|
1 btr
|
Tempe
|
100
|
4 ptg sdg
|
Kacang Hijau
|
25
|
2 ½ sdm
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
300
|
3 ptg sdg pepaya
|
Minyak
|
25
|
2 ½ sdm
|
Gula Pasir
|
70
|
7 sdm
|
Susu
|
200
|
1 gls
|
b.
Bahan Makanan yang Dibatasi
Bahan Makanan yang dibatasi Diet Hati I, II, dan III adalah
dari sumber lemak, yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak
dan santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah,
kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.
c. Bahan Makanan yang
tidak dianjurkan
Bahan
makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah makanan
yang mengandung alkohol, teh, atau kopi kental.
2.4.Diet
Penyakit Empedu
Tujuan
Untuk mencapai
dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung
empedu dengan cara :
Mengendalikan berat badan
Membatasi asupan lemak <30%
Membatasi konsumsi gula murni
Menghindari program penurunan berat
badan
Membatasi makanan yang menyebabkan
kembung
Prinsip diet kandung empedu
Makanan untuk sarapan pagi jangan
terlalu banyak lemak
Gunakan susu rendah lemak atau susu
skim
Gunakan pengganti gula seperti
aspartame
Beli makanan cemilan rendah lemak
Makan sayuran yang tidak menimbulkan
gas
Lakukan olahraga santai seperti
berjalan atau bersepeda
Syarat-syarat diet penyakit kandung
empedu
Energi sesuai kebutuhan
Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25
g/kgBB
Pada keadaan akut lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan
akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat
diberikan 20-25% dari kebutuhan energi
Bila perlu berikan suplemen vitamin A,D,E,dan K
Serat tinggi terutama dalam bentuk pectin
Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung
Diet harus baik dan seimbang
Diet tidak boleh mengandung makanan yang merangsang dan
menimbulkan gas
Diet rendah lemak dapat dianjurkan
selama 4-6 minggu
Dalam keadaan akut, biasanya pasien mendapatkan cairan
serta elektrolit melalui infus
Jenis diet khusus penyakit kandung empedu
Terdapat 3 jenis diet khusus
penyakit kandung enpedu
Diet lamak rendah I
Diet lamak rendah II
Diet lemak rendah III
Diet lemak rendah I
Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien kolesistitis dan
kolelitiasis dengan kolik akut
Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis
Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali
vitamain A dan C
Diet lemak rendah II
Diet lemak rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan
akut dapat diatasi dan perasaan mual sudah
berkurang
Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk
cincang, lunak atau biasa.
Makanan ini rendah energy, kalsium dan tiamin
Diet lemak rendah III
Diet lemak rendah III di berikan kepada pasien penyakit
kandung empedu yang tidak gemuk dan mempunyai nafsu
makan
Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa
Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit
kandumg empedu adalah semua makanan
dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yamg menimbulakan gas seperti
ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka
No comments:
Post a Comment