Friday, March 25, 2016

SAP (Satuan Acara Penyuluhan) DIARE



SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)
DIARE




LOGO STIKES KEPANJEN.jpg
 











Oleh:
Anggih Kumala Dewi
Hanifan Fauzi
Rendy Pratama


PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KEPANJEN - MALANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIARE
RUANG E RSUD KANJURUHAN KEPANJEN - MALANG





DISAHKAN PADA
......................................................














C.I. AKADEMIK                                                                    C.I. KLINIK










 
                                                          





SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan                                   : Diare
Sub Pokok Bahasan                            : Pentalaksanaan Pasien Diare
Sasaran                                                : Keluarga Pasien di Ruang E
Waktu                                                 : 20-30 menit
Tempat                                                : Ruang E
Hari/Tanggal                                       : Kamis, 13 November 2014
 

I.                   Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu mengenal penyakit diare dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit diare.

II.                Tujuan instruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu :
-          Menyebutkan pengertian diare
-          Menyebutkan penyebab diare
-          Menyebutkan tanda dan gejala diare
-          Menyebutkan cara penularan diare.
-          Menyebutkan pencegahan dan penanganan diare.

III.             Sasaran
Seluruh anggota keluarga pasien di ruang E

IV.             Materi

      Penyakit  Diare 

V.                Metode

1.      Ceramah
2.      Diskusi / tanya jawab

VI.             Media

Leaflet:  Hipertensi
Lembar balik


VII.          Kriteria evaluasi
1.      Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga pasien hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang E

2.      Evaluasi proses
Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Keluarga pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3.      Evaluasi hasil
Keluarga pasien mengerti tentang penyakit diare, dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit diare. Menjelaskan akibat diare. Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat dikonsumsi pada penderita diare.

VIII.       KEGIATAN PENYULUHAN



WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
1.
5 menit
Pembukaan :
·         Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
·         Memperkenalkan diri
·         Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·         Menyebutkan materi yang akan diberikan

·        Menjawab salam

·        Mendengarkan
·        Memperhatikan

·        Memperhatikan
2.
15 menit
Pelaksanaan :
·         Menjelaskan tentang pengertian penyakit diare
·         Menjelaskan tentang hal-hal baik penyebab, tanda-tanda dan gejala  penyakit diare
·         Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan terjadinya diare
·         Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya

·         Memperhatikan

·         Memperhatikan


·         Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
·         Memperhatikan


·         Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
3.
10 menit
Evaluasi :
·         Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan

·         Menjawab pertanyaan
4.
2 menit
Terminasi :
·         Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.
·         Mengucapkan salam penutup

·         Mendengarkan

·         Menjawab salam

IX.             Pengorganisasian
Ø Pembawa Acara            : Rendy Pratama
Ø Pembicara                     : Hanifan Fauzi
Ø Fasilitator                      : Anggih Kumala Dewi
Ø Observer                       : Anggih Kumala Dewi

DIARE

Pengertian
          Diare adalah keadaan dimana seseorang mencret-mencret/ buang air besar berkali-kali dengan tinja encer dan kadang disertai darah serta muntah sehingga cairan  tubuh terkuras melalui buang air besar.
Anak dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.

Penyebab Diare :
a)      Faktor infeksi.
1)        Internal (dalam saluran cerna)
Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi oleh organisme yang terdapat pada tinja ibu /infeksi terjadi setelah lahir akibat penyebaran organisme yang berasal dari bayi lain yang terinfeksi.
2)        Parenteral (diluar saluran cerna)
b)      Faktor Malabsorbsi.
c)      Malabsorbsi Karbohidrat.
d)     Malabsorbsi lemak.
e)      Malabsorbsi protein.
f)       Faktor makanan        : Makanan basi, racun, alergi dll
g)      Faktor Psikologis      : Rasa takut/cemas dll.

Tanda Dan Gejala Diare
a.         Berak encer (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) kadang-kadang disertai :
·            Muntah.
·            Badan lesu dan lemah.
·            Tidak mau makan.
·            Panas.
b.         Muntah berak (diare yang makin berat) tanda-tandanya :
·            Berak encer terus menerus.
·            Muntah terus menerus.
·            Mata cekung.
·            Bibir kering dan biru.
·            Bila kulit perut dicubit, lipatan kulit tidak segera kembali.
·            Pada bayi ubun-ubun cekung.
·            Kadang-kadang disertai kejang dan panas tinggi.
·            Anak lemas, tidak mau makan dan tidak mau bermain.

Cara penularan diare.
Yaitu diare dapat dikeluarkan melalui ;
·         Tinja yang akibat dari berank sembarang tempat hingga tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah, sumur dll.
·         Orang sehat yang menggunakan air sumur atau sungai yang sudah tercemari kemudian dikonsumsi oleh manusia dan menimbulkan diare.

Penanganan
a.    Berikan cairan oralit 200 cc sebanyak 3 jam pertama 1,5 gelas dan selanjutnya setengah gelas setiap kali mencret.
b.    Bila oralit tidak ada, berikan segera cairan yan gada dirumah misalnya air buah, air sayur, air kelapa. Bila cairan tersebut tidak ada dapat diberi air putih atau air teh asalkan bersama-sama makanan.
     Cara membuat larutan Gula Garam :
     Gula pasir 2 sendok teh gula pasir dan 1 sendok teh garam dimasukkan ke dalam 1 gelas air putih (masak) kira-kira 200 cc.
c.    Bila bayi masih menetek, ASI harus tetap diberikan makin sering makin baik.
d.   Pada bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat susu buatan, susu diencerkan menjadi dua kalinya.
e.    Bila sampai hari kedua bayi masih terus diare atau bila keadaan bayi menjadi lebih parah, bayi harus segera dibawa ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Pencegahan
a.     Pemberian Asi segera setelah lahir dan diteruskan hanya ASI sampai 4-6 bulan. Pemberian ASI dapat mencegah diare karena terjamin kebersihannya serta dapat meningkatkan daya tahan untuk bayi.
b.    Pemberian makanan pendamping ASI. Setelah bayi berumur 4 bulan berilah makanan pendamping ASI yang bergizi dan bersih.
c.     Pemakaian air bersih. Gunakan air bersih untuk menyiapkan makanan dan minuman bayi anda serta untuk memandikan dan mencebokinya.
d.    Berak pada tempatnya. Buanglah kotoran bayi anda dan orang lain pada jamban yang sehat.
e.     Kebersihan perorangan. Biasakanlah mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan menyuapi serta sesudah membersihkan kotoran bayi anda.
f.     Kebersihan makanan dan minuman. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman bayi anda mulai dari mencuci, memasak, menghidangkan dan menyimpannya.



DAFTAR PUSTAKA


Masjur, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.

No comments:

Post a Comment

Contoh Proposal Kegiatan

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN MENCUCI TANGAN YANG BENAR   PROGRAM STUDI PROFESI...